Rabu, 23 Februari 2011

"Pahit Manis Kehidupan"

Senyum kesedihan, tawa, tangisan setia mendampingi langkah hidup kita
Di jalan yg kita pijak,
bongkahan batu-batu terjal menghampar
hempaskan arah esok, menyudutkan kita ke tepi jurang
Kita tersandung, terjatuh, bahkan terkadang terinjak-injak,
kita dicabik getir kenyataan, sebab cinta yang buta enggan menatap.


Sahabat, bisikku m...enghampirimu,
jangan perkeruh air yang keruh,
krn ketololan menjadi bagiannya,
bukalah hati serta
fikiran kita cumbui pahit kenyataan ini

Sesungguhnya di dasar samudera kepahitan,
tersimpan sepercik madu yg begitu manis
melebihi anggur yg dituang raja ke mulutnya,
yaitu kesadaran...

Sahabat...
tak usah diam,
nadi masih berdenyut,
jantung masih berdetak,
kita akan terus merangkak bersama waktu,
memahat bongkahan batu-batu terjal itu,
meniti pijakan hari esok,
meski harus berakhir sepi...
dan berujung tak pasti.......

0 komentar:

Posting Komentar