Meski telah nikmati hidangan tarbiyah
Namun asam garamnya belum melekat kuat
Bagai musyafir haus dipadang tandus,
Telah kureguk talaqqi rabbani nan kaya cita
Lapar dahagaku pada goresan Ilahiyyah
Telah membawaku pada hamparan mushaf
Yang luas tak bertepi, yang dalam penuh makna
Hingga tiada pernah tuntas kuselusuri…….
Dan, tarian kehidupan telah kumainkan…
Dipentas fana yang selalu panas membara
Mampukah gelora nuraniku menjadi perantara
Bagi jiwa-jiwa pencari cahaya dan kebenaran
Bagai sebatang pohon yang rindang
Yang bercabang dan lebat daunnya,meneduhkan
Yang akarnya kokoh menghunjam seluas naungan
Yang memberi kenyamanan yang menentramkan
***********
0 komentar:
Posting Komentar