Senin, 30 Agustus 2010

LAILATUL QADAR

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Tak terasa kita sudah memasuki hari ke 18 Ramadhan, sebentar lagi sudah masuk ke 10 hari terakhir bulan mulia ini

Secara etimologis, “lailah” artinya malam, dan “al-qadar” artinya takdir atau kekuasaan, secara harfiah diartikan malam penentuan atau malam kemuliaan.

Secara metaforis disebut malam seribu bulan. Suatu malam permulaan Alquran diturunkan oleh Allah SWT.

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar)” (QS Al-Qadar (97):1)

Dari pernyataan bahwa Al-Qur’an tersebut diturunkan pada saat Lailatul Qadar, dapat kita tangkap pengertian, yakni; pertama , Lailatul Qadar merupakan dari suatu malam, saat diturunkan Al-Qur’an secara keseluruhan. Dalam masalah ini, para Muffasir menjelaskan bahwa Lailatul Qadar itu adalah saat diturunkannya Al-Qur’an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfuzhke Baitul’Izzah, sebelum diwahyukan kepada Rasulullah SAW secara berangsur.


~ Keutamaan Lailatul Qadar

1. Lailatulqadar adalah malam yang penuh keberkahan (bertambahnya kebaikan). Allah Ta'ala berfirman , "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan." (QS. Al Qadar: 1).

2. Lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan. An Nakho'i mengatakan, "Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan." Mujahid & Qotadah berpendapat bahwa yang dimaksud dg lebih baik dari 1000 bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar.

3. Menghidupkan malam lailatul qadar dengan shalat akan mendapatkan pengampunan dosa.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihiwa sallam bersabda, "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman & mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)


~ Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?

Kapan tanggal pasti lailatul qadar terjadi? Ibnu Hajar AlAsqolani telah menyebutkan empat puluhan pendapat ulama dalam masalah ini.Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan oleh beliau adalah lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan waktunya berpindah-pindah dari tahunke tahun (Fathul Baari, 6/306, Mawqi' Al Islam Asy Syamilah).

Mungkin pada thn tertentu terjadi pada malam ke-27 atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam ke-25, itu semua tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta'ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa." (HR. Bukhari no. 2021)


Para ulama mengatakan bahwa hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tanggal pasti terjadinya lailatul qadar adalah agar orang bersemangat untuk mencarinya. Hal ini berbeda jika lailatul qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan.

~ Tanda Malam Lailatul Qadar

1. Udara & angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan." (HR. Ath Thoyalisi.Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)

2. Malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebutdan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hariyang lain.

3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalamkeadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka'ab bahwa Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik." (HR. Muslim no. 1174)



~ Do'a di Malam Lailatul Qadar

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do'a pada lailatul qadar, sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah.Beliau radhiyallahu 'anha berkata, "Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?" Beliau menjawab, "Katakanlah: 'Allahumma innaka 'afuwwuntuhibbul 'afwa fa'fu anni' (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi MahaMulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku)." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


~ Bagaimana Seorang Muslim Menghidupkan Malam Lailatul Qadar?

Seharusnya setiap muslim dapat memperbanyak ibadahnya ketikaitu, menjauhi istri-istrinya dari berjima' & membangunkan keluarga u/ melakukan ketaatan pada malam tersebut. 'Aisyah mengatakan, "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan),beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dariberjima'), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya."(HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 117)

Adapun yang dimaksudkan dg menghidupkan malam lailatul qadar adalah menghidupkan mayoritas malam dengan ibadah & bukan seluruh malam. Pendapat ini dipilih oleh sebagian ulama Syafi'iyah. Menghidupkan malam lailatul qadar bukan hanya shalat, bisa pula dengan dzikir & tilawah Al Qur'an (Lihat 'Aunul Ma'bud, 3/313, Mawqi' Al Islam, Asy Syamilah).

Namun amalan shalat lebih utama dari amalan lainnya di malam lailatul qadar berdasarkan hadits, "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)



~ Bagaimana Wanita Haidh Menghidupkan Malam Lailatul Qadar?

Juwaibir pernah mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh Dhohak, "Bagaimana pendapatmu dengan wanita nifas, haidh, musafir dan orang yang tidur (namun hatinya dalam keadaan berdzikir), apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?" Adh Dhohak pun menjawab, "Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Siapa saja yang Allah terima amalannya, dia akanmendapatkan bagian malam tersebut." (Latho-if Al Ma'arif, hal. 331)

Dari riwayat ini menunjukkan bahwa wanita haidh, nifas & musafir tetap bisa mendapatkan bagian lailatul qadar. Namun karena wanita haidh & nifas tidak boleh melaksanakan shalat ketika kondisi seperti itu, maka boleh melakukan amalan ketaatan lainnya. Yang dapat wanita haidh lakukan ketika itu adalah: (1) Berdzikir dg memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), tahmid(alhamdulillah) dan dzikir lainnya, (2) Memperbanyak istighfar, dan (3) Memperbanyak do'a. (Lihat pembahasan di "Al Islam Su-al wa Jawab" pada link http://www.islam-qa.com/ar/ref/26753)


Sumber: buletin.muslim.or.id (Muhammad Abduh Tuasikal )

semoga bermanfaat...
wassalam...

Sabtu, 28 Agustus 2010

Mengapa Rasulullah SAW Tersenyum

Rasulullah SAW adalah contoh pribadi yang agung, pribadi yang mulia. Beliau diutus sebagai rahmatan lil’alamin, rahmat bagi semesta alam. Beliau adalah penutup para Nabi dan contoh bagi semua manusia.

Hal yang menarik adalah kenapa Rasulullah selalu tersenyum, walaupun beliau dihina dan dicaci maki oleh kaumnya, bahkan ingin dicelakakan oleh sebagian orang. Artikel ini akan membahas panjang lebar tentang hal menarik ini.

Pertama, Rasulullah mengemban misi yang besar. Masih banyak hal-hal yang harus difikirkan dan diselesaikan dihadapannya. Masalah ummat dan penyebaran agama yang menguras banyak tenaga dan waktu harus dilaksanakannya demi tercapainya hal besar tersebut. Sungguh remeh apabila Beliau goyah jika ada hal kecil yang menghambat perjuangannya. Di depan mata Beliau terdapat berjuta planning dan harapan yang harus dicapainya untuk jangka waktu yang Beliau rancang. Harapan dan cita-cita harus Beliau tuntaskan bersama para sahabat-sahabatnya. Apabila masalah kecil itu menggetarkan langkahnya maka misi agung itu tidak akan tercapailah seperti sekarang ini. Harapan dan cita-cita Beliau mengalahkan berjuta cercaan dan hinaan yang dihujamkan kepada insan yang mulia ini.

Kedua, Rasulullah saw adalah pribadi yang agung. Seorang yang berkepribadian agung mempunyai jiwa yang besar. Seorang berjiwa besar akan mudah memaafkan kesalahan orang lain, karena hatinya yang luas bagaikan samudra. Seperti dikutip dari perkataan Aa’ Gym jiwa orang yang besar ibarat sebuah lapangan yang amat luas, apabila terdapat ular dan binatang berbahaya lainnya masih ada lahan lapangan yang lainnya untuk bergerak, sebaliknya jiwa orang yang kerdil akan merasakan sesak apabila terdapat sedikit saja gangguan bagi dirinya, orang lebih sedikit dari dia adalah cobaan baginya, tersinggung sedikit adalah besar baginya, dan masalah kecil ia besar-besarkan. Rasulullah adalah contoh tauladan dalam jiwa yang agung. Beliau adalah orang yang pemaaf dan mudah memaafkan. Beliau marah apabila hak Allah di injak-injak. Dalam suatu riwayat dikatakan dari Aisyah ra: “Ketika aku meletakkan gambar diruanganku aku melihat wajah Rasulullah merah padam dan beliau berkata: “Wahai Aisyah, orang yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah orang yang membuat sesuatu menyerupai makhluk Allah.” (H.R. Muttafaqq Alaih) Begitulah ketegasan Rasulullah dalam menegakkan hak-hak Allah. Apabila Beliau dihina Beliau bersabar dan apabila hak Allah dipermainkan maka wajah beliau merah padam.

Ketiga, senyum adalah lambang pribadi yang optimis dan positif. Rasulullah adalah insan yang mulia. Manusia terbaik dimuka bumi ini sejak adanya. Beliau adalah pemimpin agung. Mustahillah seorang pemimpin itu mencontohkan kepesimisan. Beliau ingin mencontohkan keoptimisan dalam menggapai cita-cita bagi seluruh ummatnya. Karena Beliau ingin ummatnya optimis menggapai cita-cita mereka yang mulia. Dan juga senyum melambangkan pribadi yang positif, tidak ada gunanya marah apabila Beliau membalas kejahatan orang Yahudi yang melukainya, karena itu akan membuang tenaga Beliau saja dan masih banyak tugas Beliau di hadapan dan akan sia-sia untuk suatu perkara yang remeh. Apabila kita marah sebenarnya yang rugi adalah kita. Termakan tenaga dan waktu untuk memikirkan batu kerikil-batu kerikil tersebut. Oleh karana itu Allah mengatakan dalam Kitab-nya “Katakanlah wahai Muhammad: “Matilah dengan kemarahan kalian” bagi ‘Bithanatan Min Dunikum’ yaitu golongan yang apabila kalian terkena musibah mereka akan merasakan senang dan apabila kalain mendapatkan kenikmatan hati mereka akan sakit, maka marah adalah penyebab yang tepat untuk kematian mereka. (QS. Ali Imran:118-120)

Begitulah suri teladan dalam diri Rasulullah, seorang insan yang agung. Demikianlah tatkala seorang buta Yahudi di pinggiran kota Madinah mencaci maki Beliau, mengatakan Beliau gila, tetapi Beliau dengan santun menyuapkan kepalan nasi ke mulut orang tua tersebut. Juga kisah seorang Yahudi yang sengaja menagih uangnya lebih dari waktu yang mereka janjikan, yang dia sengaja membuat Beliau marah, tetapi beliau hanya tersenyum. Dan, juga kisah seorang Yahudi yang selalu meludahkannya pada setiap pagi, tetapi disaat ia sakit ternyata Rasulullah-lah orang yang pertama kali mengunjunginya. Sungguh Muhammad Engkau berkepribadian agung.

Muhasabah diri menggapai tujuan

Allah Swt. Dalam firmannya surat al-Hasyr : (59 : 18)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk menata hari esok. Dan bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan”.
Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma'ani : " setiap perbuatan manusia yang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk persiapan diakhirat kelak. Karena hidup didunia bagaikan satu hari dan keesokan harinya merupakan hari akherat, merugilah manusia yang tidak mengetahui tujuan utamanya".
Jika kita berfikir tujuan utama manusia hidup didunia ialah mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal yaitu akherat, lalu sudahkah perbuatan yang telah dilakukan kita merupakan manifestasi kecintaan kita kepada Allah Swt?.
Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khottob : " حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا "
" Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak"
Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalu mengintrospeksi tingkat nilai kemanfaatan dia sebagai seorang hamba Allah Swt. yang segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawabannya diakherat kelak. Dan sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil hikmah dari apa yang telah ia lakukan, lalu menatap hari esok yang lebih baik. Sebagaimana Dalam sebuah ungkapan yang sangat terkenal Rasulullah Saw bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang hari ini, tahun ini lebih baik dari hari dan tahun yang lalu, dialah orang yang sukses, tapi siapa yang hari dan tahun ini sama hari dan tahun kemarin maka dia orang yang tertipu, dan siapa yang hari dan tahun ini lebih buruk dairpada hari dan tahun kemarin maka dialah orang yang terlaknat”
Untuk itu, takwa harus senantiasa menjadi bekal dan perhiasan kita setiap tahun, ada baiknya kita melihat kembali jalan untuk menuju takwa. Para ulama menyatakan setidaknya ada lima jalan yang patut kita renungkan mengawali tahun ini dalam menggapai ketakwaan. Jalan-jalan itu adalah:

1. Muhasabah

Yaitu evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita.

2. Mu’ahadah

Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakan. Setiap saat, setiap shalat kita seringkali bersumpah kepada Allah : إيّاك نعبد و إيّاك نستعين
Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolong. Kemudian kita berjanji ; ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين إن صلاتي “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam”. Dengan demikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dan sumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya Allah kita akan senantiasa menapaki kehidupan ini dengan nilai-nilai ketakwaan. Inilah yang disebut dengan mua’ahadah.

3. Mujahadah
Adalah bersungguh-sungguh kepada Allah Swt. Allah menegaskan dalam firmannya : والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
Orang-orang yang sungguh (mujahadah) dijalan Kami, Kami akan berikan hidayah kejalan kami.

Terkadang kita ibadah tidak dibarengi dengan kesungguhan, hanya menggugurkan kewajiban saja, takut jatuh kedalam dosa dan menapaki kehidupan beragama asal-asalan. Padahal bagi seorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertakwa, maka mujahadah atau penuh kesungguhan adalah bagian tak terpisahkan dalam menggapai ketakwaan disamping muhasabah dan mu’ahadah.

4. Muraqabah


Adalah senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. Inilah diantara pilar ketakwaan yang harus dimiliki setiap kali kita mengawali awal tahun dan menutup tahun yang lalu. Perasaan selalu merasa diawasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah Ihsan.
”الإحسان هو أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك"
artinya :“Ihsan adalah engkau senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisa melihat-Nya, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu”.
Muraqabah atau ihsan adalah diantara jalan ketakwaan yang harus kita persiapkan dalam menyongsong dan mengisi lembaran tahun baru.

Dulu dimasa sahabat, sikap muraqabah tertanam dengan baik dihati setiap kaum muslimin. Kita bisa ambil sebuah contoh kisah. Suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya. Umar berkata kepada anak tersebut: Wahai anak gembala, juallah kepada saya seekor kambingmu! Si anak gembala menjawab : Kambing-kambing ini ada pemliknya, saya hanya sekedar menggembalakannya saja. Umar lalu berkata : Sudahlah, katakan saja kepada tuanmu, mati dimakan serigala kalau hilang satu tidak akan ketahuan. Dengan tegas si anak itu menjawab : Jika demikian, dimanakah Allah itu? Umar demi mendengar jawaban si anak gembala ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya.

Lihatlah, seorang anak gembala yang tidak berpendidikan dan hidup didalam kelas sosial yang rendah tetapi memiliki sifat yang sangat mulia yaitu sifat merasa selalu diawasi oleh Allah dalam segala hal. Itulah yang disebut dengan muraqabah. Muraqabah adalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menjadikan takwa sebagai bekal hidup kita ditahun ini dan tahun yang akan datang. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap muslim, insya Allah kita tidak akan terjerumus pada perbuatan maksiat. Imam Ghazali mengatakan : ‘Aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu melihatku maka aku malu berbuat maksiat kepada-Nya”.

5. Mu’aqobah

Artinya, mencoba memberi sanksi kepada diri manakala diri melakukan sebuah kekhilafan, memberikan teguran dan sanksi kepada diri kalau diri melakukan kesalahan. Ini penting dilakukan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita. Manakala kita terlewat shalat subuh berjamaah maka hukumlah diri dengan infak disiang hari, misalnya. Manakala diri terlewat membaca al-Qur’an ‘iqoblah diri dengan memberi bantuan kepada simiskin. Kalau diri melewatkan sebuah amal shaleh maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal shaleh yang lain. Inilah yang disebut mu’aqabah. Jika sikap ini selalu kita budayakan, insya Allah kita akan selalu mampu meningkatkan kualitas ibadah dan diri kita.

Jumat, 27 Agustus 2010

Apakah Ghibah dapat membatalkan puasa?

Assalamu'alaikum warohmatulllahi wabarokaatuh

Apakah perbuatan ghibah (menggunjing) seseorang dapat membatalkan puasa Ramadhan?

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz -rahimahullah- menjawab:

Ghibah tidak membatalkan puasa. Ghibah adalah menyebut seseorang dengan apa yang tidak disukainya, ghibah adalah maksiat. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضاً

“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain” (QS. Al Hujurat: 12 )

Begitupula dengan namimah (mengadu-domba), mencela, dan berdusta, semuanya tidaklah membatalkan puasa dan ibadah yang lainnya. Namun semua itu menodai puasa dan mengurangi pahala, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشراب

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak butuh ia meninggalkan makannya dan minumnya” (HR. Bukhari)

dan sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,

الصيام جنة، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني صائم

“Puasa itu perisai, jika sesorang diantara kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jika seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah aku sedang berpuasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)
dan hadits-hadits yang semakna jumlahnya banyak.


semoga bermanfaat..
wassalam....

Sumber:

Artikel Muslimah.or.id

Maka begitulah kamu pada hari ini "kamu dilupakan"


"Dan barang siapa berpaling dari peringatan- KU ,maka sungguh , dia akan menjalani kehidupan yang sempit ,dan kami akan mengumpulkannya pada harai kiamat dalam keadaan buta .Dia berkata : "Ya Tuhanku ,mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keaadan buta ,padahal dulu aku dapat melihat?".Dia ( Allah ) berfirman : "demikianlah ,dahulu telah datang kepadamu ayat ayat kami ,dan kamu melupakannya ,jadi begitu ( pula ) pada hari ini kamu dilupakan ".


( Qs. Thaha : 124- 126 )

Sahabat


"Sekiranya hendak mengetahui akan tingkah laku ,pribadi atau kelakuan seseorang adalah ia seorang yang sholeh atau toleh maka tidak perlu bertanya disana sini
Cukup melihat siapaka kawannya dan siapakah orang -orang yang disayanginya dan dari itu akan mengetahui kepribadiannya ,karena seseorang yang berkawan ia akan mengikuti kelakuan dan perbuatan kawan nya itu ".
Petikan dari Nasihat Alqomah kepada puteranya :
"Wahai puteraku ...sekiranya engkau merasakan perlu untuk bersahabat dengan seseorang maka hendaklah engkau memilih teman teman yang mempunyai sifat yang berikut :
1. Jika kau ditimpa oleh bencana maka temanmu itu akan coba melakukan sesuatu untuk menghilangkan dan meringankan kesusahanmu itu.
2. Jika kamu minta sesuatu bantuan atau pertolongan dari teman itu maka ia akan segera mengusahakannya.
3. Jika merancangkan sesuatu maka temanmu itu akan turut membantumu dengan memberikan pandangannya.
4. Jika kamu bercakap cakap dengannya maka temanmu itu akan membenarkan kata kata mu.
5. Jika temanmu itu melihat sesuatu yang tidak baik dari perbuatan atau perkataan atau perkataanmu maka dia akan menutupinya.
6. Jika kamu mengeratkan hubungan persahabatan denganmu itu maka dia akan membalas dengan baik pertalian persahabatan itu.
7. Jika kamu mengulurkan sesuatu kebaikan ( hadiah ) kepada temanmu itu maka ia akan menerimanya dengan baik malah ia akan membalasnya kembali.
8. Jika temanmu itu mendapat sesuatu kebaikan dan kebajikan dari mu itu maka ia akan mengingati ,menghargai dan menyebutkan akan kebaikan mu itu .
9. Jika kamu berdiam diri atau karena malu untuk meminta sesuatu darinya maka dia akan bertanyakan akan kesusahanmu itu.
10. Jika kamu berselisih faham dengan temanmu itu maka ia lebih rela mengalah demi untuk memelihara persahabatanmu itu.

Terkaya


1. Nama : Hamba Allah yang beragama islam (andalah orang yang terkaya didunia) Negara : Bumi Allah
Total kekayaan : berbillion billion tak terhitung (disimpan untuk kehidupan kedua -akhirat)
Sumber pendapatan :Aqidah salimah ,iman ,taqwa ,shalat ,do'a dan lapang hati anda ,keikhlasan kepada Allah SWT dan amal lain.
*******

Dari Abu Hurairah ,ia berkata , Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ,"Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta , tetapi ,sesungguhnya kaya itu ialah kaya jiwa ". ( HR .Bukhari dan Muslim )

Imam Syafi'i berkata : " jika tuan memiliki hati yang lapang (qona'ah ) maka tuan dan raja dunia sama (kayanya) ".

"Janganlah sekali kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang orang kafir bergerak didalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara ,kemudian tempat tinggal mereka adalah neraka jahannam ; dan jahannam itu adalah tempat yang seburuk buruknya " (QS 3:196 -197 )

"Mereka hanya mengtahui yang dzahir ( saja ) dari kehidupan dunia ,sedang mereka lalai tentang (kehidupan ) akhirat " (QS : Arruuum :7 )

Kematian


"Dan lihatlah manusia yang telah diciptakan oleh Allah dalam rahim yang gelap dan lapisan lapisan tirai dari mani ynag melimpah ,kemudian gumapalan yang berbentuk ,kemudian janin ,kemudian bayi yang menetek ,kemudian menjadi anak ,kemudian menjadi orang muda yang telah berkembang penuh .Kemudian Ia memberinya hati dan ingatan ..lidah untuk berkata kata dan mata untuk melihat, agar ia dapat mengambil pelajaran (dari apa yang disekitarnya ) dan memahaminya dan mengikuti nasehat dan menjauhi kejahatan.
Ketika ia telah dapat tegak berdiri sebagaimana layaknya dan mennyamai yang lain ,ia membanggakan diri dan kebingungan .Ia menarik berember ember hawa nafsunya , tenggelam dalam memenuhi keinginan untuk kesenangan dari dunia dan tujuan -tujuannya (yang kotor ) .Tidak ia takut akan kejahatan apa pun ,tidak pula ia ngeri akan suatu peringatan ,ia mati jenuh dengan kejahatan -kejahatannya.
Ia melewatkan kehidupan yanag singkat dengan memburu sampah .Ia tidak mendapatkan ganjaran ,tidak pula memenuhi suatu kewajiban .Penyakit mematikan menjangkaunya sementara ia masih sedang mengumbar hawa nafsu dan ia pun bingung karenanya.
Ia melewatkan malam dengan terjaga dalam kesusahan dan kesedihan dan nyerinya sakit dan keluhan dalam kehadiran saudara - saudara kandung ,ayah yang mencintai ,ibu yang meratap ,saudara perempuan yang menangis ,sementara ia sendiri dalam kesusahan yang menggalau ,derita yang dasyat ,tangisan menakutkan ,sakit yang mencekik nyeri oleh penderitaan dan taring maut yang melemaskan.
Setelah itu ia dibungkus dengan kain kafan sementara ia tinggal diam dan menyerah sepenuhnya kepada orang lain. Kemudian ia ditempatkan diatas papan dalam keadaan sedemikian rupa setelah ia diinjak injak oleh kesulitan dan dikuruskan oleh penyakit .
Kumpulan orang orang muda dan saudara -saudara yang datang menolong mengusungnya kerumah kesepiannya dimana seluruh hubungan dengan pengunjung terputus .Setelah itu orang -orang yagn mengiringinya pergi dan orang -orang yang menangisinya pun kembali lalu ia didudukkan dalam kuburnya untuk (menjawab ) pertanyaan yang mengerikan dan ujian yang mudah menggelimcirkan .
Bencana besardari tempat itu adalah air panas dan masuknya kedalam neraka ,nyala api abadi dan kobaran yang pekat .Tak ada waktu istirahat ,tak ada senggang untuk santai ,tak ada kekuatan untuk mencegah ,tak ada kematian untuk hiburan dan kelegaan ,dan tak ada tidur untuk melupakannya dari kepedihan ,melainkan terbaring dibawah berbagai jenis kematian dan hukuman saat - demi saat .Kami berlindung kepada Allah ."

KAYA HATI


" Barang siapa memudahkan kesukaran seseorang Allah akan memudahkan baginya didunia dan akhirat "
(HR.Muslim ).

Tidak mungkin merasakan bagaimana sesungguhnya hidup susah ,kecuali oleh orang - orang yang sedang mengalami kesusahan hidup .Hanya orang orang tertentu yang mampu merasakan perasaan susahnya orang lain ,terutama orang - orang yang tergolong sebagai kaya hati .
Bahkan dalam suatu hadist ,Rasulullah SAW mengatakan bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah kaya hati .Hal ini memang sangat kuat alasannya . Orang yang kaya hati ..meskipun tidak kaya harta ,akan tetapi berusaha untuk menunjukkan keprihatinannya terhadap orang lain .Sebaliknya orang yang kaya harta ,namun tidak kaya hati tidak akan pernah prihatin dengan nasib orang lain ,terutama orang orang yang hidup dalam kesusahan.
Sebagaimana dikatakan dalam hadist diatas ,orang yang kaya hati sehingga mau membantu meringankan beban orang susah akan mendapatkan sekurang kurang dua kemudahan.
Pertama ,kemudahan hidup sewaktu di dunia.Ada saja pertolongan yang diperolehnya ,meskipun bukan melalui orang yang pernah dibantunya. Allah mengirim bantuan melalui tangan hamba hambanya yang lain.
Kedua ,pahala yang akan membantunya sewaktu ditimbang amalnya diakhirat kelak .
Oleh karena itu perbanyakkan berdoa kepada Allah supaya kita dimasukkan kedalam golongan yang kaya hatinya.Jangan sampai kita menjadi orang yang mati sebelum dimatikan oleh Allah yaitu orang yang mati hatinya.

Kamis, 26 Agustus 2010

Wahai Diri


Terima kasih ya Allah karena telah selalu memberikan nikmat kepada kami walaupun diri selalu tersasar .
Terima kasih ya Allah karena selalu mengingatkan kami dengan ujian.
Terima kasih ya Allah karena masih lagi memberikan rahmat walaupun sudah berulang kali ingkar .
Diri - Inilah hakikat dirimu .Engkau sebenarnya lemah ,mudah dipengaruhi dengan suasana dan orang lain .Fahamilah wahai diri ,engkau hanya boleh berusaha untuk mengubah .Tetapi yang melaksanakan adalah Allah .

Firman Allah yang berarti : "Allah meringankan bagimu peraturan agama ,dan manusia itu dijadikan bersifat lemah (QS .An Nisa ': 28)
Ya Allah ,,,jauhkanlah kami dari sifat sombong dan congkak...
Diri - bukanlah engkau selalu tergesa gesa dan terburu buru dalam membuat sesuatu pekerjaan .kadang kadang engkau tidak menyelidik tetapi terus menghukum .engkau terus menerus menjadi pakar hukum seolah olah hukuman pemutus itu ditanganmu .Alangkah sukarnya untuk menjadi seorang yang penyabar dan berfikir panjang .
"Dan manusia itu suka memohon kejahatan sebagaimana mereka juga suka memohon kebaikan .Dan manusia itu tergesa gesa sifatnya ". ( QS . An nisa ' : 11 )
Diri -bukankah engkau selalu merasa gelisah dan tidak tenteram .Takut benar menghadapi masa depan .Goyah benar hati bila diuji Allah dengan kesusahan .Terkadang baru hilang kotor sedikit pakaianmu ,engkau sudh merasa marah dan memaki .Baru diuji sedikit dengan kehilangan harta ,amat susah untuk memejamkan mata...dan sekarang diuji dengan naiknya harga minyak ...ooough engkau makin mengeluh...tidakkah kamu tau apabila manusia meninggalkan pekerjaan dakwah makanya kesusahan itu akan kembali pada dirinya...inilah qadha dan qadar ....pahamilah wahai diri ...

Sesungguhnya manusia itu dijadikan bersifat keluh kesah.Apabila dia ditimpa keburukan dia berkeluh kesah .( QS.Al Ma'arij : 19 -21 )
Diri mengapa engkau selalu melihat kelemahan dirim saja ? Kekurangan itulah yang selalu diperbesar besarkan .seolah olah hadirmu dialam ini hanya membawa sial dan celaka serta tiafa keberuntungan.Hinggalah engkau merasakan dirimu tiada guna nya ,mudah kecewa dan putus asa .Diri belajarlah bersyukur ,tahulah untuk memberi makna didalam hidup .
"Dan sesungguhnya kalau kami karuniakan kepada manusia nikmat kami ,kemudian kami tarik kembali daripadanya ,sesungguhnya dia menjadi putus asa dan menjadi kufur".( QS .hud : 9 )
Diri semoga engkau tidak lupa akan dosa yang telah dilakukan untuk bermuhasabah diri .Carilah jalan untuk meningkatkan kualitas hidupmu .
Bagaimana hubunganmu dengan Allah ,sesama manusia dan makhluk yang lain ?
"Dan sesungguhnya kami perintahkan kepada Adam dahulu .maka dia lupa perintah itu ,dan tidak kami dapati padanya kemauan yang kuat .(QS .Ta Haa )
Kezaliman apalagi yang akan engkau lakukan wahai diri ? Berat sudah amanah yang dipikul dipundakmu diperintahkan untuk menyampaikan kebenaran ,untuk menyebarkan perkara kebaikan.Mungkin.... mungkinlah karena itu makhluk yang lain tidak mau menerimanya.....
" Sesungguhnya kami mengemukakan amanat yakn tugas dan tanggung jawab keagamaan ,kepada langit ,bumi dan gunung gunung .maka semuanya enggan memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya ,dan dipikullah amanat tersebut oleh manusia .
sesungguhnya manusia itu adalah amat zalim dan amat bodoh ".(QS .al Ahzab :72 )
Mengapa engaku sombong dan congkak berjalan dimuka bumi Allah ?sedangkan engkau tau ,setiap langkahmu itu diperhitungkan nanti di akhirat .
Ingatlah wahai diri ,engkau sebenarnya tidak mempunyai apa apa dialam ini . jika engkau sudah tau tujuan dijadikan hanya untuk menyembah dia ,sadarlah bahwa dirimu sebenarnya adalah hamba yang hina.
"Dan demi sesungguhnya jika kami karuniakan kepada manusia kesenangan sesudah kesusahan menimpanya ,niscaya dia berkata "Telah hilang kesengsaraan itu dari padaku". Sesungguhnya dia sangat gembira lagi sombong". (QS . Hud : 10)
Wahai diri kembalilah kamu kepada Allah yang akan memperhitungkan apa yang kamu lakukan...ingatlah wahai diri walaupun sebesar zarah tetap akan diperlihat diakhirat nanti...

"innalillahi wainna ilaihi roji'un : dari pada Allah kita datang ,,kepada Allah jualah kita akan kembali....

Benarkah Tidurnya Orang Yang Berpuasa Itu Ibadah?


Assalamu'alakum warohmatullahi wabarokaatuh

Di bulan Ramadhan seperti ini, kita sering mendengar bahwa tidur orang yang berpuasa adalah ibadah. Dikatakan ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada orang yang salah kaprah dan bermalas-malasan di bulan Ramadhan bahkan mereka lebih senang tidur daripada melakukan amalan karena termotivasi dengan hadits tersebut. Disini Kami ingin mencoba meluruskan. Semoga Allah memudahkan dan menolong urusan setiap hamba-Nya dalam kebaikan.

Derajat Hadits Sebenarnya

Hadits yang dimaksudkan,

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ

“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”

Perowi hadits ini adalah ‘Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma’ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho’if (lemah). Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin ‘Amr yang lebih dho’if dari Ma’ruf bin Hasan.
Dalam riwayat lain, perowinya adalah ‘Abdullah bin ‘Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al ‘Iroqi dalam Takhrijul Ihya’ (1/310) dengan sanad hadits yang dho’if (lemah).
Kesimpulan: Hadits ini adalah hadits yang dho’if. Syaikh Al Albani dalam Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).

Tidur yang Bernilai Ibadah yang Sebenarnya

sebenarnya maknanya bisa kita bawa ke makna yang benar.
Sebagaimana para ulama biasa menjelaskan suatu kaedah bahwa setiap amalan yang statusnya mubah (seperti makan, tidur dan berhubungan suami istri) bisa mendapatkan pahala dan bernilai ibadah apabila diniatkan untuk melakukan ibadah. Sebagaimana An Nawawi dalam Syarh Muslim (6/16) mengatakan,

أَنَّ الْمُبَاح إِذَا قَصَدَ بِهِ وَجْه اللَّه تَعَالَى صَارَ طَاعَة ، وَيُثَاب عَلَيْهِ

“Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran).”
Jadi tidur yang bernilai ibadah jika tidurnya adalah demikian.

Ibnu Rajab pun menerangkan hal yang sama, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala. Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.” (Latho-if Al Ma’arif, 279-280)

Intinya, semuanya adalah tergantung niat. Jika niat tidurnya hanya malas-malasan sehingga tidurnya bisa seharian dari pagi hingga sore, maka tidur seperti ini adalah tidur yang sia-sia. Namun jika tidurnya adalah tidur dengan niat agar kuat dalam melakukan shalat malam dan kuat melakukan amalan lainnya, tidur seperti inilah yang bernilai ibadah.

Jadi ingatlah “innamal a’malu bin niyaat”, setiap amalan tergantung dari niatnya.

Semoga Allah menganugerahi setiap langkah kita di bulan Ramadhan penuh keberkahan. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmatnya, segala kebaikan menjadi sempurna. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam, wal hamdu lillahi robbil ‘alamin.

NERAKA


Orang orang kafir ,musyrik ,munafik ,orang orang yang menyombongkan diri ,pemimpin yang zhalim ,para pezina ,kaum homo seksual dan lesbian ,para pemakai riba dan harta anak yatim piyatu tanpa dasar yang benar ,pembunuh orang mukmin tsanpa hak ,para pelaku bunuh diri ,orang orang yang meninggalkan shalat ,zakat dan puasa tanpa alasan yang dibenarkan agama ,orang orang yang durhaka terhadap kedua orang tuanya serta orang orang yang membiarkan dosa dosa kecilnya bertumpuk tanpa berusaha untuk bertobat dan memperbaikinya.Tempat kembali semua orang seperti ini adalah neraka....

"Lemparkan olehmu berdua kedalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala
yang sangat enggan melakukan kebajikan ,melanggar batas lagi ragu ragu yang menyembah sembahan lain beserta Allah swt ,maka lemparkanlah dia kedalam siksaan yang sangat".( QS .Qaaf :24-26 )

"dan sesungguhnya jahanam itu benar benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka ( pengikut pengikut syaitan ) semuanya .Jahannam itu mempunyai tujuh pintu .Tiap tiap pintu ( ditetapkan ) untuk golongan yang tertentu dari mereka" .( QS .AL-Hijr : 43 -44 )

"sesungguhnya orang orang yang kafir terhadap ayat ayat kami,kelak akan kami masukkan mereka kedalam neraka .Setiap kulit mereka hangus ,kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain ,supaya mereka merasakan adzab .Sesungguhnya Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".( QS > An Nissa :56 )

"Dan tiada ( pula ) makanan sedikitpun ( baginya ) kecuali dari darah dan nanah .Tidak ada yang memeakannya kecuali orang orang yang berdosa". (QS >Al-Haqqoh :36-37 ).

YA ALLAH

Ya ILahi...
WAhai yang maaf-NYA lebih sering dari siksa-Nya
Wahai yang ridho-NYA lebih besar dari murka-NYA
Wahai yang selalu menganugerahkan ampunan pada makhluk-NYA
Wahai yang selalu menerima taubat hamba-NYA
Ampunilah segala dosa hamba-Mu yang hina ini

Jadikanlah kami diantara orang orang
Yang kau ikhlaskan untuk memperoleh cinta dan kasih-MU
Yang kau rindukan untuk datang menemui-MU
Yang kau ridhakan hatinyqa untuk menerima Qadha-MU
Yang kau anugerahkan kebahagiiaan melihat Wajah-MU
Yang kaulimpahkan keidhaan-MU
yang kau lindungidari pengusiran dan kebencian-MU
Yang kau persiapkan baginya keduudkan shidiq disamping-MU
Yang kau istimewakan dengan ma'rifat-MU
Yang kau arahkan untuk mengabdi-MU
Yang kau kosongkan dirinya untuk-MU

Allahumma Amiin.

Rabu, 25 Agustus 2010

Antara Nafsu, Akal dan Puasa


“Sesungguhnya syaitan itu bergerak mengikuti aliran darah, maka persempitlah jalan syaitan dengan lapar dan dahaga.” (Riwayat Ahmad)


Alkisah sebelum Allah swt menciptakan akal dan nafsu yang hendak diletakkan dalam diri Adam As. terlebih dahulu Allah menguji keduanya agar kelak dikemudian hari Adam As. dan anak cucunya tahu fungsi dari keduanya, cara menggunakan dan menaklukkan keduanya.

Saat Allah menciptakan akal, Allah bertanya kepada akal,
“Siapakah kamu, siapakah Aku ?”
“Saya hamba, Engkau Tuhan.” Jawab akal

Kemudian Allah memerintahkankan akal agar maju ke depan dan mundur ke belakang. Akal mematuhi perintah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa akal begitu taat kepada Allah.

“Wahai akal, sesungguhnya Aku tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia ketimbang dirimu” Puji Allah terhadap akal.

Setelah itu Allah menciptakan nafsu. Ketika Allah bertanya kepada nafsu,

“Hai nafsu, siapa engkau, siapa Aku ?”
Nafsu menjawab dengan sikap membantah, “Engkau Engkau, aku aku.”

Karena itulah Allah murka kepada dan kemudian Allah memberikan didikan kepada nafsu agar insaf. Allah memasukkan nafsu kedalam neraka jahannam selama 100 tahun, ia dipukul dan dibakar hingga hangus menjadi arang. Kemudian setelah nafsu dikeluarkan dari neraka, Allah bertanya lagi kepadanya,

“Hai nafsu, siapa engkau, siapa Aku ?”
Nafsu menjawab dengan sikap membantah, “Engkau Engkau, aku aku.”

Kemudian Allah perintahkan agar nafsu dipenjarakan selama 100 tahun dengan tidak diberi makan atau pun minum, keadaan nafsu saat itu benar-benar lemah karena lapar dan dahaga. Setelah genap 100 tahun Allah keluarkan nafsu dari ruang tahanan “lapar dan dahaga” Allah bertanya lagi kepadanya,

“Siapa engkau, siapa Aku?”
Setelah semua itu, barulah nafsu mengenal Tuhannya, ia menjawab, “Engkau Tuhan, aku hamba”

Ternyata untuk mengalahkan nafsu yang ada dalam diri manusia tidak perlu dibakar, dipukul melainkan dengan dikarantina dalam penjara “lapar dan dahaga” atau yang kemudian dikenal dengan nama PUASA.

===============

Ya Ilahi, Jadikan selalu akalku sebagai pemenang dalam mengalahkan nafsu yang selalu menuntunku durhaka terhadap-Mu, jadikan RAMADHAN inii sebagai sarana untuk melunakkan nafsuku demi menggapai Ridho-Mu dan sarana kembali mengenal-Mu.. Amiin Yaa Robbal 'Aalamiin...

KISAH NABI ISMAIL ALAIHI SALAM

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, dayangnya di tempat tujuannya di Palestin. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehinya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahsia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. Dan sebagai lazimnya seorang isteri sebagai Siti Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai seorang dayangnya yang diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Dan sejak itulah Siti Sarah merasakan bahawa Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar karena merasa sgt gembira dengan puteranya yang tunggal dan pertama itu, hal ini yang menyebabkan permulaan ada keratakan dalam rumahtangga Nabi Ibrahim a.s. sehingga Siti Sarah merasa tidak tahan hati jika melihat Siti Hajar dan minta pada Nabi Ibrahim a.s. supaya menjauhkannya dari matanya dan menempatkannya di lain tempat.

Utk sesuatu hikmah yang belum diketahui dan disadari oleh Nabi Ibrahim Allah s.w.t. mewahyukan kepadanya agar keinginan dan permintaan Sarah isterinya dipenuhi dan dijauhkanlah Ismail bersama Hajar ibunya dan Sarah ke suatu tempat di mana yang ia akan tuju dan di mana Ismail puteranya bersama ibunya akan di tempatkan dan kepada siapa akan ditinggalkan.Maka dengan tawakkal kepada Allah berangkatlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah membawa Hajar dan Ismail yang diboncengkan di atas untanya tanpa tempat tujuan yang tertentu. Ia hanya berserah diri kepada Allah yang akan memberi arah kepada binatang tunggangannya. Dan berjalanlah unta Nabi Ibrahim dengan tiga hamba Allah yang berada di atas punggungnya keluar kota masuk ke lautan pasir dan padang terbuka di mana terik matahari dengan pedihnya menyengat tubuh dan angin yang kencang menghembur-hamburkan debu-debu pasir.

Ismail dan Ibunya Hajar Ditingalkan di Makkah

Setelah berminggu-minggu berada dalam perjalanan jauh yang memenatkan tibalah pada akhirnya Nabi Ibrahim bersama Ismail dan ibunya di Makkah kota suci dimana Kaabah didirikan dan menjadi pujaan manusia dari seluruh dunia. di tempat di mana Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim mengakhiri perjalanannya dan disitulah ia meninggalkan Hajar bersama puteranya dengan hanya dibekali dengan serantang bekal makanan dan minuman sedangkan keadaan sekitarnya tiada tumbuh-tumbuhan, tiada air mengalir, yang terlihat hanyalah batu dan pasir kering . Alangkah sedih dan cemasnya Hajar ketika akan ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri bersama dengan anaknya yang masih kecil di tempat yang sunyi senyap dari segala-galanya kecuali batu gunung dan pasir. Ia seraya merintih dan menangis, memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon belas kasihnya, janganlah ia ditinggalkan seorang diri di tempat yang kosong itu, tiada seorang manusia, tiada seekor binatang, tiada pohon dan tidak terlihat pula air mengalir, sedangkan ia masih menanggung beban mengasuh anak yang kecil yang masih menyusu. Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa tidak tergamak meninggalkannya seorang diri di tempat itu bersama puteranya yang sangat disayangi akan tetapi ia sedar bahwa apa yang dilakukan nya itu adalah kehendak Allah s.w.t. yang tentu mengandungi hikmat yang masih terselubung baginya dan ia sedar pula bahawa Allah akan melindungi Ismail dan ibunya dalam tempat pengasingan itu dan segala kesukaran dan penderitaan. Ia berkata kepada Hajar :

"Bertawakkallah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke sini dan Dialah yang akan melindungi mu dan menyertaimu di tempat yang sunyi ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyunya, tidak sesekali aku tergamak meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat ku cintai ini. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah."

Mendengar kata-kata Ibrahim itu segeralah Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan dilepaskannyalah beliau menunggang untanya kembali ke Palestin dengan iringan air mata yang bercurahan membasahi tubuh Ismail yang sedang menetak. Sedang Nabi Ibrahim pun tidak dapat menahan air matanya keetika ia turun dari dataran tinggi meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestin di mana isterinya Sarah dengan puteranya yang kedua Ishak sedang menanti. Ia tidak henti-henti selama dalam perjalanan kembali memohon kepada Allah perlindungan, rahmat dan barakah serta kurniaan rezeki bagi putera dan ibunya yang ditinggalkan di tempat terasing itu. Ia berkata dalam doanya:" Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak keturunannya di dekat rumah-Mu { Baitullahil Haram } di lembah yang sunyi dari tanaman dan manusia agar mrk mendirikan solat dan beribadat kepada-Mu. Jadikanlah hati sebahagian manusia cenderung kepada mrk dan berilah mrk rezeki dari buah-buahan yang lazat, mudah-mudahan mrk bersyukur kepada-Mu."

Mata Air Zamzam

Sepeninggal Nabi Ibrahim tinggallah Hajar dan puteranya di tempat yang terpencil dan sunyi itu. Ia harus menerima nasib yang telah ditakdirkan oleh Allah atas dirinya dengan kesabaran dan keyakinan penuh akan perlindungan-Nya. Bekalan makanan dan minuman yang dibawanya dalam perjalanan pada akhirnya habis dimakan selama beberapa hari sepeninggalan Nabi Ibrahim. Maka mulailah terasa oleh Hajar beratnya beban hidup yang harus ditanggungnya sendiri tanpa bantuan suaminya. Ia masih harus meneteki anaknya, namun air teteknya makin lama makin mengering disebabkan kekurangan makan .Anak yang tidak dapat minuman yang memuaskan dari tetek ibunya mulai menjadi cerewet dan tidak henti-hentinya menangis. Ibunya menjadi panik, bingung dan cemas mendengar tangisan anaknya yang sgt menyayat hati itu. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri serta lari ke sana ke sini mencari sesuap makanan atau seteguk air yang dpt meringankan kelaparannya dan meredakan tangisan anaknya, namun sia-sialah usahanya. Ia pergi berlari harwalah menuju bukit Shafa kalau-kalau ia boleh mendapatkan sesuatu yang dapat menolongnya tetapi hanya batu dan pasir yang didapatnya disitu, kemudian dari bukit Shafa ia melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit Marwah dan larilah ia berharwahlah ke tempat itu namun ternyata bahawa yang disangkanya air adalha fatamorangana {bayangan} belaka dan kembalilah ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan ada suara yang memanggilnya tetapi gagal dan melesetlah dugaannya. Demikianlah maka karena dorongan hajat hidupnya dan hidup anaknya yang sangat disayangi, Hajar mundar-mundir berlari sampai tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yang pada akhirnya ia duduk termenung merasa penat dan hampir berputus asa.

Diriwayatkan bahawa selagi Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat Jibril bertanya:" Siapakah sebenarnya engkau ini?" " Aku adalah hamba sahaya Ibrahim". Jawab Hajar." Kepada siapa engkau dititipkan di sini?"tanya Jibril." Hanya kepad Allah",jawab Hajar.Lalu berkata Jibril:" Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih, yang akan melindungimu, mencukupi keperluan hidupmu dan tidak akan mensia-siakan kepercayaan ayah puteramu kepada-Nya."

Kemudian diajaklah Hajar mengikuti-nya pergi ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu air yang jernih dengan kuasa Allah .Itulah dia mata air Zamzam yang sehingga kini dianggap keramat oleh jemaah haji, berdesakan sekelilingnya bagi mendapatkan setitik atau seteguk air daripadanya dan kerana sejarahnya mata air itu disebut orang " Injakan Jibril ".Alngkah gembiranya dan lega dada Hajar melihat air yang mancur itu. Segera ia membasahi bibir puteranya dengan air keramat itu dan segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali, demikian pula wajah si ibu yang merasa sgt bahagia dengan datangnya mukjizat dari sisi Tuhan yang mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada puteranya sesudah dibayang-bayangi oleh bayangan mati kelaparan yang mencekam dada.

Mancurnya air Zamzam telah menarik burung-burung berterbangan mengelilingi daerah itu menarik pula perhatian sekelompok bangsa Arab dari suku Jurhum yang merantau dan sedang berkhemah di sekitar Makkah. Mereka mengetahui dari pengalaman bahwa di mana ada terlihat burung di udara, nescaya dibawanya terdapat air, maka diutuslah oleh mrk beberapa orang untuk memeriksa kebenaran teori ini. Para pemeriksa itu pergi mengunjungi daerah di mana Hajar berada, kemudian kembali membawa berita gembira kepada kaumnya tentang mata air Zamzam dan keadaan Hajar bersama puteranya. Segera sekelompok suku Jurhum itu memindahkan perkhemahannya ke tempat sekitar Zamzam ,dimana kedatangan mrk disambut dengan gembira oleh Hajar karena adanya sekelompok suku Jurhum di sekitarnya, ia memperolehi jiran-jiran yang akan menghilangkan kesunyian dan kesepian yang selama ini dirasakan di dalam hidupnya berduaan dengan puteranya saja.

Hajar bersyukur kepada Allah yang dengan rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu cenderung datang meramaikan dan memecahkan kesunyian lembah di mana ia ditinggalkan sendirian oleh Ibrahim.

Nabi Ismail Sebagai Qurban

Nabi Ibrahim dari masa ke semasa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya bagi menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yang ia sayangi serta menenangkan hatinya yang selalu rungsing bila mengenangkan keadaan puteranya bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus, jauh dari masyarakat kota dan pengaulan umum.Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan ,seorang putera yang telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah , seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oelh tangan si ayah sendiri.

Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah ,menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud:" Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya." Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam {niat} tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya.Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sgt taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya."Kemudian dipeluknyalah Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata:" Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah."

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yang tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.

Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pergorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku."Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau ia telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari belakang.

Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya:" Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan ."Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari raya Aidiladha di seluruh pelosok dunia.

Selasa, 24 Agustus 2010

DETIK DETIK RASULULLAH

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya.

Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Dengan suara terbata Rasulullah memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian; Sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersamaku".

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap para sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua, " desah hati para sahabat saat itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti (kalau bisa) akan menahan detik-detik berlalu...

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,

"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"

"Tidak tahu ayah, sepertinya baru kali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata Rasulullah.

Fatimah pun tak bisa menahan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, namun Jibril tak ikut serta. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Wahai Jibril, jelaskan kepadaku apa hakku nanti dihadapan Allah? "Tanya Rasululllah dengan suara yang sangat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, Ya Rasulullah"kata jibril. Tetapi itu tidak membuat Rasulullah lega, mata Rasulullah masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini Ya Rasulullah?"Tanya Jibril.
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak wahai Jibril?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:
"Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya'." kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka.
"Jijikkah enkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," jawab Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, (peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu)."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii,ummatii, ummatiii...? Umatku, umatku, umatku"... Dan, pupuslah manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wasalim 'alaihi

Email ini saya ambil dari email teman, saya tersentuh sekali setiap membaca cerita ini…Ya ALLAH betapa mulianya RasulMu…
Buat yang telah mengirim email ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya..Semoga ALLAH selalu memberikan berkah kepada kita seluruh umat Islam.. Amin

Pintu - Pintu Masuk Setan

Tidak diragukan lagi, bahwa pintu-pintu masuk setan banyak dan beraneka ragam. Setan menyusupkan bisikan jahatnya kepada setiap manusia, sesuai dengan keadaan dan tabiatnya. Terkadang dia memerintahkan kejelekan dan perbuatan keji, sebagaimana Firman Allah SWT

"Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS.al-Baqarah:169)

Dan terkadang menakut-nakuti dengan kefakiran dan (penguasaan) musuh, Allah I berfirman,
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)." (óQS. Al-Baqarah:268)

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS. Ali Imran:175)

Terkadang pula menyibukkan jiwa dengan angan–angan batil dan janji-janji palsu,
"Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka." (QS. An-Nisa':120)

Maka seseorang yang tekad hatinya kuat, hendaklah memahami dengan baik pintu-pintu masuk tersebut, sehingga setan tidak menyeretnya perlahan-lahan kepada kesesatan sementara dia tidak merasa.

Abu Darda` t berkata, "Sesungguhnya termasuk tanda baiknya pemahaman seorang hamba adalah mengetahui bujukan setan, kapan dan darimana datangnya[1]."

Dan al-Hasan al-Bashri berkata, "Seorang hamba senantiasa berada dalam kebaikan, selama mengetahui perkara yang mendasari kerusakan amalannya[2]."

1. Al-Jahl (Kebodohan)
Pintu masuk setan yang terbesar adalah al-Jahl (kebodohan). Dari pintu inilah setan menguasai sebagian besar manusia, hingga mengharamkan apa yang dihalalkan Allah SWT dan sebaliknya menghalalkan apa yang diharamkanNya, serta beribadah kepada Allah SWT dengan kebid`ahan-kebid`ahan.

Abul Faraj Ibnul Jauzy berkata, "Ketahuilah bahwa pintu terbesar bagi iblis untuk masuk menggoda manusia adalah al-Jahl (kebodohan). Dengan penuh rasa aman dia masuk dari pintu tersebut untuk menggoda orang-orang bodoh. Sedangkan terhadap orang yang berilmu, iblis tidaklah masuk menggodanya kecuali dengan mencuri-curi kesempatan saat lengah. Sesungguhnya iblis telah menipu sebagian besar ahli ibadah karena sedikitnya ilmu mereka. Karena mayoritas mereka sibuk beribadah, namun tidaklah didasari dengan ilmu[3]."

Sesungguhnya berbekal ilmu yang bermanfaat merupakan sebab utama untuk menolak tipu daya setan. Dan setiap kali seorang hamba bertambah ilmunya yang bermanfaat (menghasilkan rasa takut kepada Allah SWT dan taqwa kepadaNya) akan bertambah pula keselamatannya dari godaan dan perangkap setan.

Bentuk perangkap setan yang paling sederhana adalah menyibukkan seorang hamba dengan amalan-amalan yang kurang utama, sehingga ia berpaling dari amalan-amalan yang lebih utama.

Ketahuilah bahwa obat itu semua adalah memahami dengan baik tentang tingkatan-tingkatan amalan ketaatan di sisi Allah SWT, serta mampu membedakan antara amalan yang kurang utama dengan amalan yang lebih utama. Karena sesungguhnya di dalam ketaatan, ada amalan yang posisinya ibarat `bangsawan' dan ada yang hanya sekedar sebagai `rakyat jelata', sebagaimana ada yang tingkatannya sebagai `pemimpin' dan ada pula amalan yang hanya sekedar sebagai `yang dipimpin'[4].

2. Talbis (Tipu Daya)
Setan memiliki jebakan-jebakan yang tersembunyi, dia men-talbis dalam segala hal, yaitu menampakkan kebatilan dalam bentuk kebenaran. Ibnul Qayyim berkata, "Termasuk tipu daya setan adalah senantiasa menyihir akal hingga menjadi tertipu. Dan tidak selamat dari sihirnya, kecuali orang yang Allah SWT kehendaki. Adapun bentuknya yaitu setan menghiasi perbuatan yang membahayakan atau merugikan seseorang dengan menggambarkan kepadanya bahwa perbuatan itu adalah perkara yang paling bermanfaat bagi dirinya.
Namun sebaliknya setan berusaha membuatnya lari dari perbuatan yang paling bermanfaat bagi dirinya dengan menggambarkan sebagai perbuatan yang membahayakan atau yang merugikan. Berapa banyak sudah manusia yang tertipu dengan sihir jenis ini, dan berapa banyak perkara-perkara yang menjadi penghalang antara hati dengan Islam, serta antara iman dengan ihsan. Dan berapa banyak lagi hal-hal yang mengecoh orang-orang yang arif. Dialah setan, yang menyihir akal-akal manusia hingga jatuh ke dalam berbagai bentuk kubangan hawa nafsu dan berbagai fikiran yang batil, serta menyeretnya menyusuri setiap jalan kesesatan. Hingga menampakkan syirik dalam bentuk pengagungan, kekufuran terhadap sifat Rabb dinyatakan pensucian-Nya, meninggalkan amar ma`ruf nahi mungkar dibungkus dengan baju kasih sayang terhadap manusia, berpaling dari sunnah Rasul SAW bertopeng taat pada ulama, serta kemunafikan dan berbasa-basi dalam mempermainkan agama Allah dalam bentuk akal
bijaksana tahap berhubungan dengan manusia[5]."

Di antara bentuk talbis yang sering menjangkiti manusia adalah Al- Ghibah [menggunjing], yang merupakan perkara yang sudah dimaklumi yaitu termasuk sesuatu yang keharamannya sangat jelas, Allah SWT berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain." (QS. al-Hujurat : 12)

Definisi ghibah adalah membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya. Namun, walau didukung dengan dalil-dalil yang terang, setan tetap berhasil menjerumuskan banyak manusia kedalamnya. Tentunya setelah `disulap' dalam bentuk-bentuk yang indah dan menarik untuk dikerjakan. Sebenarnya ulama telah memperingatkan jurus-jurus setan yang menggelincirkan tersebut, mengingat betapa banyaknya terjadi kasus-kasus ghibah yang samar, terbungkus baju yang indah dan menarik bagi penggunjingnya.

Al-Muhasiby berkata, "Sungguhnya iblis telah mengetahui bahwa engkau senantiasa berhati-hati dan takut dalam berbagai keadaanmu. Karena itu iblis tidaklah memulai tipu dayanya dengan memancing temanmu untuk mengghibah dan berdusta, jika dia mengetahui engkau sendiri lari dari perbuatan tersebut sedangkan temanmu juga menjauhinya. Akan tetapi yang iblis lakukan adalah membiarkan kalian berdua menyebut- sebut dan mengingat Allah SWT, sehingga tatkala hati kalian berdua sudah asyik dalam keramah-tamahan, pada saat itulah iblis menghiasi indahnya pembicaraan yang berlebihan, dan mulailah muncul rasa senang terhadap dunia, hingga jika kalian tenggelam dalam hal tersebut, maka akhirnya iblis menampakkan indahnya ghibah pada pandangan kalian berdua.
Jika kalian termasuk orang-orang yang takut kepada Allah SWT dan berhati-hati dalam sebagian besar urusan kalian, maka iblis menghiasi ghibah dari sisi bahwa hal itu merupakan bentuk kemarahan karena Allah; atau sebagai wujud dari rasa heran mengapa sampai perbuatan
jelek itu dilakukannya; atau dalam suasana seolah-olah sedang menunjukkan pengingkaran suatu perbuatan yang jelek; atau dengan alasan menunjukkan rasa kasihan terhadap orang yang sedang kalian pergunjingkan.

Dan jika kalian tidak terikat rasa takut kepada Allah SWT pada keadaan tersebut, maka iblis akan menghiasi ghibah dengan alasan sebagai bentuk amarah dan balas dendam kepada orang yang sedang kalian berdua gunjingkan. Atau yang sedang digunjing oleh salah satu di antara kalian saja, namun yang lain ridho terhadap hal tersebut[6].

"Ibnul Jauzy berkata,"Termasuk bentuk talbis [tipudaya] iblis terhadap para ahli hadits adalah menyebutkan cela sebagian perowi dalam rangka melampiaskan balas dendam, namun menampilkannya dalam bentuk jarh wa ta`diil [menilai perowi dengan menimbang aib dan kebaikannya sesuai disiplin ilmu hadits] yaitu cara yang dipakai oleh para ulama terdahulu guna menjaga dan membela syariat. Adapun ghibahnya ulama, bersumber pada penipuan dirinya dengan alasan menasehati dan menafsirkan kabar dengan tafsiran yang tidak benar. Sebab kalau benar, maka tidak akan menjadi perkara yang membantu terwujudnya ghibah.
Adapun sumber ghibah yang datang dari para pemimpin dan para ustadz, yaitu dengan jalan memunculkan rasa kasih sayang, sehingga mengatakan `Kasihan fulan sedang terjatuh pada perbuatan itu` atau `Sedang diuji begini' atau `Kita berlindung kepada Allah dari ditelantarkan' sehingga seseorang pura-pura menampilkan rasa kasih sayang terhadap saudaranya, kemudian pura-pura mendo`akannya di hadapan teman-temannya [7].

Ibnul Jauzi juga berkata pada bagian yang lain dalam kitabnya, "Dan berapa banyak orang yang diam lisannya tidak menghibah, namun jika ada orang-orang dighibah di sisinya serta merta senanglah hatinya. Orang seperti ini berdosa dikarenakan tiga alasan:

Pertama, rasa senangnya. Karena rasa itu muncul dengan sebab adanya ma`syiat ghibah.
Kedua, gembira terhadap muslimin yang terjerumus dalam ma`syiat.
Ketiga, dia tidak mengingkari ghibah tersebut [8]."

Ibnu taimiyah berkata, "Dan mereka melakukan ghibah dalam berbagai bentuk. Sekali waktu dalam bentuk agama dan kebaikan; dengan mengatakan, `Saya tidak biasa menyebut-nyebut seseorang melainkan kebaikannya, saya tidak suka ghibah dan dusta. Saya hanya kabarkan
kepada kalian tentang keadaannya.' Kemudian mengatakan, `Kasihan dia, dia itu sebenarnya orang baik, akan tetapi begini dan begitu. Kita dekat dengan dia, semoga Allah mengampuni kita dan dia.'

Padahal maksudnya adalah mendeskriditkannya dan menlecehkan kehormatannya. Mengghibah dalam bentuk agama dan kebaikan, sebenarnya adalah menipu Allah sebagaimana dia menipu makhluk yang lain. Kita telah mengetahui mereka dengan berbagai macamnya, seperti ini dan yang semisalnya.

Adajuga yang ghibahnya disertai hasad (dengki). Sehingga tergabunglah dua keburukan, ghibah dan hasad. Jika seseorang dipuji dihadapannya, dia malah menyebutkan kekurangan-kekurangan agama dan kebaikan orang itu atau dalam bentuk hasad, keji dan mencela untuk menjatuhkannya.

Sebagian lagi mengghibah dalam bentuk senda gurau agar orang lain tertawa dengan olokan dan kelakarnya serta melecehkan orang yang dioloknya.
Ada juga yang menggibah dengan ungkapan keheranan/takjub. Mengatakan, saya heran/takjub degan fulan, mengapa dia tidak begini dan begitu! Mengapa fulan bisa berbuat seperti itu, mengapa berbuat begini dan begitu sambil menyebutkan namanya ditengah sindiran keheranannya.

Yang lain mengghibah dengan berpura-pura sedih. Dengan mengatakan, kasihan si fulan, saya ikut prihatin atas apa yang menimpanya. Orang yang mendengar menyangka dia bersimpati dan kasihan, padahal hatinya ingin membalas dendam. Seandainya dia mampu tentu dia akan menambanhkan penderitaannya. Atau mungkin malah menggibah orang itu dihadapan musuhnya untuk membalas dendam. Yang demikian ini adalah penyakit hati yang paling besar dan merupakan tipudaya terhadap Allah dan makhluknya."[9]

Pembaca, renungkanlah apa yang telah disampaikan oleh para ulama diatas, bahwa apa yang mereka katakan terjadi dan kita saksikan serta banyak sekali terlaku pada masa kita sekarang ini.

Para Salafussalih sangat berusaha untuk menjauhi ghibah. Abdullah ibnu Wahhab (wafat 197 H) berkata, "Saya bernadzar bila mengghibahi seseorang akan berpuasa satu hari, sehingga hal itu memberatkanku.
Akupun menggibah dan juga berpuasa. Akhirnya aku berniat, jika aku mengghibahi seseorang akan bersedekah dengan dirham (uang emas). Siapa yang cinta dengan dirham, maka dia akan meninggalkan ghibah.[10]

Adz-Dzahabi berkata (secara mu'alak), "Demikianlah ulama, dan demikianlah buah dari ilmu yang bermanfaat."[11] Seorang alim, Maimun bin Siyah tidak mau mengghibah. Tidak seorangpun yang sedang mengghibah diahadapanya melainkan dilarangnya, jika tidak mau dilarang, maka dia akan pergi meninggalkannya. [12]

Wallahu a'alam

Kerana Dirimu Sangat Berharga

Wahai jiwa...
Kembalilah kepada asalmu
Kembalilah kepada fitrah kejadianmu
Tanyalah pada diri ke mana akan dibawa masa depanmu
Andai pernah terjatuh dan tersungkur, bangunlah
Belajar agar tidak tersungkur lagi

Usah dicipta alasan untuk berubah
Usah juga akur pada lemah dan kurangnya diri
Bukankah manusia itu makhluk paling istimewa yang tercipta
Kerana padanya ada akal dan hati
Akal yang menimbang baik dan buruk
Hati yang melahirkan kehalusan jiwa
Hati memandu akal berfikir
Namun dalam hati perlu ada iman
Jangan dibiar tandus dan gersang

Usah juga akur pada bisikan yang melemahkan
Kerana untuk menjadi nutfah
Perlu yang terpantas, terkuat mengharung rintangan
Nah! kekuatan itu ada dalam setiap jiwa
Sayangi dirimu sebelum mengasihi orang lain

Senin, 23 Agustus 2010

Aku Ingin Mencintai-Mu

Aku ingin mencintai-Mu
seperti matahari yang tak pernah,
ingkar bersinar di pagi hari

Aku ingin mencintai-Mu
seperti ombak yang selalu,
kembali ke pantai

Aku ingin mencintai-Mu
seperti bintang-bintang yang,
menantikan bulan sebagai pasangan

Aku ingin mencintai-Mu
seperti hujan yang dinanti,
di musim kemarau

Aku ingin mencintai-Mu
seperti cinta-Mu yang,
Tak pernah luntur untukku

Mutiara dari Qur'an dan Hadits

Dan janganlah engkau mengikut apa yang engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya; sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati, semua anggota-anggota itu tetap akan ditanya tentang apa yang dilakukannya
(Al-Israa': 36)

"(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia.
(Ar-Ra'd :28)

"Sesunggubnya hati manusia itu berkarat seperti berkaratnya besi. Sababat-sababat bertanya: Apakah pengilapnya wahai Rasulullah?. Rasulullah menerangkan: membaca Al Quran dan mengingati maut (mati)." (HR Al Baibaqi)

"Sesungguhnya iman itu boleb lusuh seperti lusuhnya pakaian, maka bendaklah kamu memobon doa kepada Allah SWT supaya diperbaharui keimanan itu di dalam jiwa kamu." (HR Al Hakim dan At Tabrani)

At-Turmudzi dan Abu Daud mengeluarkan hadits dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Tunaikanlah amanah kepada orang yang beramanah kepadamu dan janganlan mengkhianati orang yang berkhianat kepadamu.”

HATI SEPUTIH AWAN

JIKA HATI SEPUTIH AWAN, JANGAN BIARKAN IA MENDUNG.

JIKA HATI SEJERNIH AIR, JANGAN BIARKAN IA KERUH.

JIKA HATI SEINDAH BULAN, HIASI IA DENGAN IMAN.

Buat Calon Istri

Pernikahan atau Perkawinan,

Membuka tabir rahasia,

Suami yang menikahi kamu,

Tidaklah semulia Muhammad,

Tidaklah setaqwa Ibrahim,

Pun tidak setabah Isa atau Ayub,

Atau pun segagah Musa,

Apalagi setampan Yusuf

Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,

Yang punya cita-cita,

Membangun keturunan yang soleh solehah...


Pernikahan atau Perkawinan,

Mengajar kita kewajiban bersama,

Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,

Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,

Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,

Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,

Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,

Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya


Pernikahan atau Perkawinan,

Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,

Untuk belajar meniti sabar dan ridho,

Karena memiliki suami yang tak segagah mana,

Justru Kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna didalam menjaga

Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara

Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ...

Buat Calon Suami

Pernikahan atau Perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia ...
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah ...

Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya ...

Pernikahan atau Perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh ...

C I N T A

Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat
Menawanku Selain Engkau

Ya Rohim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus Untuk-Mu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu

Ya Robbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Senantiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu

Ya Alloh..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu

Ya Alloh..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu

Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya

Ya Ar-Rahhim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sadar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu

Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu.

'itikaf

Dilautan hikmah kalamMU
lirih hatiku bergetar mengeja alif-lam-mimMU

ditelaga bijak IqroMU
angin malas bergerak
malam-malam serasa berhenti

diluas langit malamMU
lukisan bulan melengkung sabit
goresan bintang mengerjap
mengalunkan melodi harmoni
diantara kerlip cahaya
tangan kecil ini menengadah hanya padaMU
disetiap menit yang berlalu
Ya Robbi
dada ringkih ini sesak
terguncang desah lantunan
bait-bait indah AsmaMU

Ya ilahi
KAUlah yang kuasa
penuhi segala pinta
mengharap KAU sudi teteskan rahmatMU
disepertiga akhir waktu yang merambat
disisa-sisa perjalanan
melintasi bukit-bukit dan lereng kesemuan ini

Ya Gusti
damai ini milikMU
resapkan perlahan Ya Alloh
disetiap bilah hatiku

LOVE

Love is a give...

Yup Thats definetely right..

Cinta adalah rahmat dari-Nya..

Karena dengan cintalah...
Seorang Ibu merelakan jiwanya demi untuk kelahiran buah hatinya...

Karena dengan cintalah...
Seorang ayah, merelakan dirinya berusaha sekuat tenaga demi mencari nafkah untuk anggota keluarganya.
..

Karena dengan cintalah...
Shalahuddin Al Ayyubi tidak dapat tertawa sebelum mesjid Al - Aqsha dapat dibebaskan untuk menebus cintanya kepada Rabbul Izzati...

Karena dengan cintalah...
Para mujahid dan mujahidah rela mengorbankan harta, jiwa dan raganya untuk dapat mendapat cinta dari Yang Maha Mempunyai Cinta...

Allah...

Ya...

Dia-lah Allah sang Ar Rahman...

Dengan cinta-Nya bumi, langit dan planet melaju dalam alur yang harmonis...

Dengan cinta-Nya angin masih menyapa tetumbuhan dan rerumputan..

Dengan cinta-Nya cahya mentari masih menerpa hangat tubuh kita..

Kepada Allah-lah muara cinta yang Hakiki...

Ketika Hati Menangis

Tuhanku….
ketika hati menangis, hanya kau saja yg tahu

Tuhanku….

Ketika mereka meninggalkan aku sendiri

Ketika dunia tiada simpati, Kau tetap mendengar rintihanku

PadaMu tempatku menagih kasih

Ketenangan kurasa mendekatiMu

Syahdu malam tak terasa sunyi

Tuhanku….

Ketika aku dalam kepayahan, dalam kesendirian dihimpit cobaan

Kau beri aku kesabaran, pengalaman mengajar arti kematangan

Lantas Kau membuka pintu hatiku, untuk memberi kemaafan

Pada mereka yang pernah melupakanku

Tuhanku….

Ketika aku buntu

Kau berikan aku kekuatan, kau tunjukkan aku jalan

Kau tak biarkan aku sendirian

Tuhanku….

Yang Maha Pengasih, Rahmatmu tak terkira

Syukurku melangit pun tak tercapai

Sungguh aku merasa berdosa karena dulu sering lalai

Semoga penyesalanku Kau terima

THANK YOU ALLAH FOR THE BLESSINGS YOU HAVE GIVEN

dawai sang sufi

Hidup adalah ibadah
Dalam ayat-Nya Allah berfirman,
Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'bududun
Lama aku tidak percaya dengan ayat ini
Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir
Apalagiketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...
Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri

Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman
Wala tansa nasibaka minaddunya
Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha
Jelas Allah tidak hanya menyuruh kitauntuksholat dan puasa
Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia
Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat
Sehingga kita tidak mampu memikulnya
Walaupun itu ibadah

Ketauhillah.....
Ibadahitu bukan bentuk lahirnya
Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal dunia karena niat
Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi
Disisi Allah sangat berharga
Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah
Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah
Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun
Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir
Dengan bantuan makan, minum dan menikah
Itulah artiWa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin
Jikaengkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum
Pasti engkau akan mati
bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?
Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah
Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?

Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan
Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu
Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah
Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami'unal qoula
Fayattabi'una ahsanah.....
Orang-orang yang mendengarkan pendapat
Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus
Merekalah yang diberi petunjuk Allah
Dan merekalah orang-orang yang beruntung.....

Keagungan Ilahi


Ratu malam sang rembulan
Raja siang sang matahari
Keduanya selalu bertentangan,

Tarik menarik
Dorong mendorong
Saling menguasai,
Seolah selalu bertanding tiada henti

Tiada yang kalah
Tak ada yang menag,
Karena dengan kedua sifat yang bertentangan ini
Seluruh alam semesta bergerak!

Dunia berputar,
Saling mengisi,
Yang satu melengkapi yang lain
Tanpa yang satu
Takkan ada yang lain,

Siang dan malam
Terang dan gelap
BAik dan jahat
Tanpa yang satu,
Apakah yang lain itu akan ada?
Tanpa adanya gelap,
Dapatkah kita mengenal terang?

Inilah sebuah kenyataan
Yang telah dikenhendaki Allah
Tanpa kehendaknya, takkan terjadi apa-apa

Bayang-bayang Nabi


Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
"Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
YAng membela orang - arang lemah" jawabnya

Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
"Bersabarlah, dan tetplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"

Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?

"Wahai ummatku...
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja
Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"
Ikutilah fatwa hatimu
Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, "Kullulkum Ra'in, ea kullukum masulun 'an ra'iyyatihi ?"

Agar IMAN Tetap FRESH

Rasulullah SAW bersabda ‘Sesungguhnya iman dalam hati seseorang bisa menjadi kusut seperti halnya baju kalian. Maka mintalah kepada Allah agar memperbarui iman kalian.”

Bagaimana kita bisa memperbarui iman dalam hati ?

Caranya adalah dengan beramal setiap hari dengan amal baru yang sebelumnya belum pernah diperbuat ( syarat utama : sesuai kaidah Quran dan Sunnah).

Hal ini karena kita mempunyai keyakinan bahwa iman adalah perkataan dan perbuatan yang bisa bertambah dan berkurang. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Sebagian orang yang setelah taat menjadi malas. Keadaannya menurun. Tidak ada sesuatu yang baru baginya.

Wahai saudaraku, sesungguhnya agama kita tidak akan ada habisnya jika kita bersungguh-sungguh. Di sana selalu ada yang baru dan belum kau lakukan. Para ilmuwan berpendapat bahwa oksigen O2 yang diproses secara modern dalam laboratorium lebih cepat bereaksi daripada yang ada dalam udara bebas. Mereka mengatakan sebabnya adalah BARU.

Begitu juga dengan ketaatan yang baru terdapat semangat dan keimanan yang tinggi. Oleh sebab itu kita selalu butuh pembaruan, yaitu setiap hari dalam hidup berbeda dengan dengan hari sebelumnya dan sesudahnya. Setiap hari punya warna baru dalam ketaatan. Dengan demikian, kita tidak cepat bosan dan malas. Akan selalu merasakan indahnya keimanan. Jangan pernah katakan bahwa amal-amal agama ada batasnya. Amal Agama banyak dan bermacam-macam.

Maka ciptakan setiap hari sesuatu yang baru sesuai dengan syarat Quran dan Sunnah dan keikhlasan dalam mengerjakannya.

Mulailah hari ini dan katakan :

“Hari ini aku akan disiplin dalam shalat lima waktu. Aku tidak akan beri kesempatan pikiranku untuk tidak disiplin. Hari ini aku akan buat tantangan. Aku akan menantang setan shalat yang bernama KHINDAB.

Hari ini aku akan membaca AlQur’an dengan surat-surat yang belum pernah kubaca dalam shalat lima waktu.” Sebagian orang dalam shalatnya hanya membaca dua surat pendek dan dilakukan terus sampai berbulan-bulan. Oleh karena itu, inilah penyebab shalat tidak khusyu. Hal ini disebabkan shalat yang dilakukan adalah shalat mesin yang berulang-ulang tanpa ada pembaruan.

Hari berikutnya katakan “ Aku akan baca dzikir-dzikir shalat dengan penuh hati dan linangan air mata’.

Hari berikutnya “ Aku akan taddabur satu halaman Al Qur’an. Akan kutanamkan makna-makna Al Quran dalam hatiku sepanjang hari. Lakukan seterusnya. Setiap hari ada sesuatu yang baru.

Rasulullah bersabda : ‘Tidak ada orang yang ikut perang dalam sabilillah kemudian dia mendapatkan ghanimah kecuali dia mengambil dua pertiga pahala akhirat sehingga masih sepertiga. Jika tidak mendapatkan ghanimah maka sempurnalah pahalanya”(HR.Muslim Kitab Al Imarah) Artinya jika ada orang yang ikut berperang selamat dan mendapatkan ghanimah , pahalanya sedikit daripada pahala orang yang gugur atau selamat tetapi tidak mendapatkan ghanimah. Ghanimah (rampasan perang)merupakan imbalan sebagian dari pahala jihad. Apabila mendapatkan ghanimah , berarti mengambil bagian dua pertiga dari pahala akhirat. Dan ghanimah ini sudah masuk dalam hitungan pahala akhirat. Jadi ada hadits-hadits yang pernah anda dengar dan anda kenal tetapi ketika anda kembali akan menjadi terasa baru. Keadaan demikian akan menambah iman anda.

Oleh karena itu sesuatu yang baru akan menambah iman.

Begitu juga dengan ayat-ayat AL Qur’an. Jika anda membacanya dengan pemahaman dan taddabur akan menjadi terasa baru bagi diri ini. Maka anda akan berucap “SUBHANALLAH”…aku belum pernah mendengarnya.

Meskipun anda membacanya siang dan malam. Karena anda memulai dengan taddabur dan membuka mata hati dalam berhubungan dengan ayat-ayat Qur’an, maka Allah swt akan memberi makna yang baru untuk diri ini.

Perhatikan Firman Allah swt dalam QS. Ar-Ra’d (13) ayat 26 :

اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ .

Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

perhatikan kalimat Allah sbb : “ Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan di dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat , hanyalah kesenangan ( yang sedikit) “.

Memahaminya secara berulang-ulang akan menambah dan memperkuat iman. Demi Allah, ayat tersebut menyejukkan hati, meringankan beban menyebabkan zuhud di dunia dan memberi dorongan untuk berjalan menuju Allah. Memang sering kita membaca AL Qur’an. Meskipun begitu , kita selalu membiasakan diri untuk menemukan hal-hal yang baru dan makna-makna Al Qur’an yang tidak pernah habis-habisnya.

Allah swt berfirman dalam Surat Al Kahfi (18) ayat 109 :

قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَاداً لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَداً

“ Katakanlah ‘Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habis lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku , meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula”.

Bacalah ayat yang sama pada waktu , tempat , dan kesempatan yang berbeda-beda, anda akan dapatkan makna yang baru.

Jadi hal yang baru banyak sekali pendalamannya. Tugas anda adalah Berazam dan bersungguh-sungguh. Apabila anda bisa menghasilkan sesuatu yang baru dan dilakukan dengan sempurna, maka anda akan menyadari bahwa selama ini sebelumnya anda belum serius dan sekedarnya saja.

Dan karena inilah anda akan merasakan nikmatnya taat kepada Allah dan rasa lezatnya iman. Bila anda Shalat, lakukan sebagaimana mestinya. Bila membaca AL Qur’an bacalah sebagaimana mestinya. Apabila bersedekah lakukan sebagaimana mestinya. Bila anda bangun tengah malam, berdzikir, berhaji dan umroh, thawaf dan sujud , laksanakan dengan benar.

Ciptakan setiap hari sesuatu yang baru dengan cara yang benar agar anda dapat rasakan manisnya iman.

Ibnul Qayyim berkata “ Kebahagiaan orang yang memberi lebih besar daripada orang yang menerima “. Memang taat dengan cara yang benar akan menyebabkan kebahagiaan, keindahan, kelezatan dan kenikmatan. Inilah Islam. Ya Allah beri kami selalu ketaatan dalam beragama. Saudaraku, bacalah setiap hari bab baru tentang tauhid. Bacalah besok sirah Nabi. Setelah itu baca tafsir ayat yang belum pernah kau baca. Demikian seterusnya. Buatlah sesuatu yang baru setiap hari. Baru dalam hal ilmu, ibadah, atau dakwah kepada Allah. Perbarui imanmu setiap hari agar tidak merasa lemah dan bosan dalam menjalani perintah Allah swt. Sebab pembaruan menjadi penangkal bosan, memperkuat usaha dan mendorongnya. Maka perbaruilah imanmu dan mintalah hal itu dari Allah. Keinginanmu bisa terpenuhi dengan izin Allah.